Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Sawangan Depok

Loading

Archives March 6, 2025

Peran Pembinaan Akhlak dalam Membentuk Karakter Santri


Pembinaan akhlak merupakan aspek penting dalam membentuk karakter santri. Akhlak yang baik akan menjadi landasan kuat bagi santri dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Sebagai pembinaan, peran pembinaan akhlak dalam membentuk karakter santri tidak bisa dianggap remeh.

Menurut KH. Ahmad Dahlan, seorang ulama terkemuka, “Pembinaan akhlak merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter seseorang. Tanpa akhlak yang baik, seseorang akan sulit mencapai kesuksesan sejati dalam hidupnya.”

Peran pembinaan akhlak dalam membentuk karakter santri tidak hanya sebatas memberikan pelajaran tentang nilai-nilai moral, tetapi juga melibatkan contoh nyata dan pendampingan yang konsisten. Seorang pembina akhlak harus menjadi teladan bagi santri agar mereka dapat mengikuti jejaknya dalam berperilaku sehari-hari.

Menurut Ustadz Yusuf Mansur, seorang motivator dan pengajar agama, “Pembinaan akhlak harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten. Hanya dengan demikian, karakter santri dapat terbentuk dengan baik dan kuat.”

Pembinaan akhlak juga harus dilakukan secara holistik, meliputi berbagai aspek kehidupan santri. Mulai dari ibadah, akademik, sosial, hingga keterampilan praktis harus diperhatikan dalam proses pembinaan akhlak tersebut.

Dalam konteks pendidikan Islam, peran pembinaan akhlak dalam membentuk karakter santri tidak bisa dipisahkan. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, “Pendidikan Islam yang baik harus memberikan perhatian yang cukup pada pembinaan akhlak. Karena akhlak yang baik merupakan ciri khas utama dari seorang muslim yang sejati.”

Dengan demikian, pembinaan akhlak memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter santri. Melalui pembinaan akhlak yang baik dan konsisten, diharapkan santri dapat menjadi generasi yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan dengan keberanian dan keteguhan iman.

Implementasi Pendidikan Karakter Santri di Era Digital


Implementasi Pendidikan Karakter Santri di Era Digital

Pendidikan karakter santri merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan moralitas generasi bangsa. Di era digital seperti sekarang ini, implementasi pendidikan karakter santri pun harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Menurut Dr. H. Din Syamsudin, mantan Ketua Umum PBNU, “Pendidikan karakter santri harus tetap menjadi fokus utama dalam proses pendidikan di pesantren, namun harus diiringi dengan pemanfaatan teknologi yang tepat agar bisa mencapai generasi muda yang lebih luas.”

Dalam konteks ini, implementasi pendidikan karakter santri di era digital sangat penting untuk dilakukan. Dengan memanfaatkan teknologi, pesantren bisa memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi para santri. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi pembelajaran online atau media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman dan kejuangan.

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, “Pendidikan karakter santri di era digital harus mampu menghadirkan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari pembelajaran di kelas hingga di luar kelas. Hal ini akan membantu santri untuk lebih memahami dan menghayati nilai-nilai yang diajarkan.”

Namun, perlu diingat bahwa implementasi pendidikan karakter santri di era digital juga harus tetap mengutamakan pendekatan yang humanis dan nilai-nilai keislaman yang kuat. Teknologi hanya sebagai sarana untuk mempermudah proses pembelajaran, bukan sebagai pengganti interaksi sosial yang sebenarnya.

Dengan demikian, pesantren sebagai lembaga pendidikan karakter santri harus mampu mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan. Hanya dengan cara ini, pendidikan karakter santri di era digital bisa memberikan dampak yang positif bagi pembentukan generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Pesantren Tradisional di Tengah Modernitas Kota Ambon


Pesantren tradisional di tengah modernitas kota Ambon menjadi semakin penting dalam menjaga keberlangsungan pendidikan agama di era yang semakin maju ini. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah ada sejak lama, kini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.

Menurut Dr. H. Asep Saeful Muhtadi, Guru Besar Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia, pesantren tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal di tengah arus modernisasi yang semakin kencang. “Pesantren tradisional harus mampu menjaga kekhasan budaya dan agama yang dimiliki, namun juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal,” ujar Dr. Asep.

Pesantren tradisional di kota Ambon juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku. Menurut Gubernur Maluku, Said Assagaff, pesantren tradisional memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. “Kami akan terus mendukung pesantren tradisional di kota Ambon agar tetap eksis dan mampu menjawab tantangan zaman,” kata Gubernur Said.

Salah satu pesantren tradisional yang terkenal di kota Ambon adalah Pesantren Al-Birr. Menurut KH. Ahmad Hidayat, Pengasuh Pesantren Al-Birr, pesantren tradisional harus mampu mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum. “Kami tidak hanya mengajarkan kitab suci dan hadits, namun juga mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan IPA agar santri kami menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas,” ujar KH. Ahmad.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan kesadaran dari para pengelola pesantren tradisional di kota Ambon, diharapkan pesantren tradisional tetap dapat menjadi lembaga pendidikan yang mampu menjaga keberlangsungan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal di tengah modernitas yang semakin berkembang.